Materi Pencak silat kelas 7
Prinsip-prinsip Bela Diri Pencak Silat
a. Prinsip-prinsip bela diri pencak silat
Prinsip-prinsip bela diri pencak silat adalah: 1). Seorang pesilat tidak perkenankan berbuat hal-hal yang bisa mencelakai diri sendiri. 2). Tidak boleh memancing kericuhan. 3). Pembelaan diri merupakan suatu prinsip utama dalam pencak silat. 4). Seorang pesilat tidak mencari musuh.b. Sifat-sifat seorang pesilat
Sifat yang harus ditanamkan dalam diri bagi pesilat adalah: 1). Harus menggunakan kepandaian yang dimiliki untuk menolong orang. 2). Tidak boleh menonjolkan diri atau sombong, terlebih-lebih untk perbuatan yang sewenang-wenang. 3). Tidak boleh mencari musuh atau memiliki musuh. 4. Tidak boleh menyerang terlebih dahulu, bahkan harus menghindari terjadinya bentrokan atau perselisihan dari kemungkinan adanya kesalahpahaman.c. Sikap seorang pesilat menghadapi perselisihan
Sikap yang harus dilakukan bagi seorang pesilat dalam menghadapi perselisihan adalah: 1). Pantang surut atau menyerah. 2). Tetap berusaha mengelak. 3). Apabila terpaksa, baru menangkis. 4). Apabila tidak sempat melakukan tangkisan, harus membuang kekuatan lawannya dengan cara mengikuti arah geraknya, sehingga apabila mengenai tidak terasa sakit. 5). Tidak boleh adu tenaga, baik itu jasmaniah ataupun tenaga rohaniah secara kasar.Fungsi Pencak Silat
a. Fungsi pencak silat untuk seni
Pencak silat jika dilihat dari sudut pandang seni harus memiliki keselarasan dan juga keseimbangan antara wirama, wirasa, dan wiraga, atau keserasian irama, penyajian teknik, dan penghayatan. Penekanan dan dominasi seni pencak silat bisa diletakkan pada: 1). gerak bela diri yang diperhalus dan diperindah; 2). gerak tari dengan motif - motif bela diri pencak silat; 3). gerak tari yg diwarnai gerak pencak silat sekadarnya sbg situasi saja; 4). gerak perpaduan yg seimbang dan selaras antara tari dengan bela diri.b. Fungsi pencak silat untuk bela diri
Fungsi pencak silat untuk bela diri adalah sesuai dengan ciri - ciri umum pencak silat Indonesia, antara lain: 1). Pencak silat menggunakan semua bagian anggota tubuh dari ujung jari tangan, kaki hingga kepala. 2). Pencak silat bisa dilakukan dengan tangan kosong dan juga menggunakan senjata. 3). Pencak silat tidak membutuhkan senjata tertentu. Benda apapun bisa dipakai sebagai senjata (sapu tangan, tas, payung, ikat pinggang, dan lain-lain).c. Fungsi pencak silat untuk pendidikan
Hasil akhir dari pengajaran pencak silat adalah kemampuan, keterampilan, dan juga kemantapan dalam usaha mempertahankan dan membela diri terhadap semua ancaman, bahaya baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, serta untuk menjamin keselarasan dengan alam sekitarnya.Supaya bisa menguasai secara baik pencak silat, teman-teman harus menguasai dulu teknik - teknik dasar pencak silat. Olehkarenya, teman -teman bisa melakukan berbagai variasi dan kombinasi dalam melakukan serangan ataupun melakukan pembelaan diri.
Teknik dasar pencak silat
1. Pukulan
Pengertian pukulan pada pencak silat yaitu berbagai macam teknik serangan yang dilakukan dengan memakai tangan kosong sebagai komponennya. Pada dasarnya semua teknik pukulan yang adal dalam pencak silat (dalam bentuk apapun) boleh dipakai untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya mendapatkan angka. Dalam prakteknya, meskipun banyak teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat namun tidak seluruhnya bisa digunakan.Dalam pertandingan pencak silat, teknik pukulan yang biasa dipakai/ dipergunakan yaitu pukulan depan, pukulan sangkal/bandul, dan pukulan samping, serta pukulan melingkar.
a). Pukulan depan
Yaitu pukulan yang mana pukulan tersebut dilakukan dengan arah lintasan lurus ke depan. Supaya bisa mendapatkan hasil yang optimal bisa dilakukan dengan cara dibantu oleh pergerakan bahu dan putaran pinggang yang mendukung untuk pemindahan berat badan ke bagian depan tangan yang menyerang. Pada pukulan depan bisa dilakukan dengan dua sikap tubuh yang berbeda, antara lain pukulan depan dengan posisi tangan yang dipakai untuk menyerang sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (jab), dan pukulan depan dgn posisi dari tangan yang tidak sejajar dengan kaki depan.
b). Pukulan sangkal/bandul
Yaitu pukulan yang mana pukulan tersebut dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (± 90°). Lintasan pukulan yaitu tangan diayun dari bawah ke atas. Pukulan sangkal/ bandul dapat dilaksanakan/dilakukan dengan posisi kaki yang bermacam - macam, baik itu dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang dipakai untuk menyerang ataupun tidak.
c). Pukulan lingkar
Yaitu pukulan yang dilaksanakan dengan arah lintasan pukulan dari arah samping luar tubuh pesilat mengarah ke dalam tubuh pesilat. Supaya hasinya bisa optimal maka harus didukung dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah pukulan. Hal tersebut akan menjadikan bobot pukulan menjadi bertambah dengan adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.
d). Pukulan samping
Perkenaan dari teknik pukulan samping ini yaitu punggung tangan. Adapun arah lintasannya yaitu dari samping dalam tubuh pesilat menuju ke arah luar tubuh pesilat.
2. Tendangan
Teknik dan taktik serangan yang dipakai dalam jarak jangkau jauh dan sedang yaitu tendangan yang mana tendangan memakai tungkai sebagai komponen penyerangan. Pada olahraga pencak silat, teknik tendangan yang masuk ke sasaran akan memperoleh skor/nilai 2. Pada prinsipnya teknik-teknik tendangan bisa dipakai untuk menyerang dalam pertandingan olahraga pencak silat. Akan tetapi, seperti halnya pada pukulan, tidak seluruh teknik tendangan digunakan. Teknik tendangan yang dipakai pada pertandingan pencak silat yaitu tendangan lurus, sabit, ”T”, belakang, jejag, dan juga teknik tendangan gajul.a. Tendangan lurus
Merupakan tendangan yang dilaksanakan dengan arah lintasan lurus ke depan. Untuk perkenaannya pada pangkal jari-jari kaki. Variasi pada tendangan lurus antara lain dengan lompatan.
b. Tendangan sabit
Merupakan tendangan yang dilaksanakan dengan arah lintasan dari samping melengkung seperti sabit/arit. Perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini bisa dilakukan/dilaksanakan dengan posisi kaki berada di depan maupun di belakang dan dapat pula divariasikan dengan lompatan.
c. Tendangan ”T”
Merupakan tendangan yang dilaksanakan dengan posisi dari tubuh menyamping dan lintasan tendangan lurus ke samping. Perkenaan tendangan T yaitu sisi bagian tajam telapak kaki, telapak kaki, dan tumit. Terdapat berbagai macam variasi dalam pelaksanaan tendangan ”T" ini, misalnya ”T” jepret, ”T” gantung, dan ”T” lompat.
d. Tendangan jejag
Merupakan tendangan yang dilakukan dengan posisi dari tubuh tegak dan arah lintasan lurus ke depan, perkenaan pada tendangan jejeg yaitu tumit. Sekilas tendangan jejeg mirip dengan tendangan depan, tertapi terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya. Apabila pada tendangan depan dilaksanakan dengan melecutkan tungkai ke depan (seperti gerakan menusuk), sedangkan untuk tendangan jejag dilaskanakan dengan terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin lalu mendorong tungkai ke depan sasaran.
e. Tendangan belakang
Merupakan tendangan yang dilaskanakan dengan cara terlebih dahulu memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan. Perkenaan pada tendangan belakang yaitu telapak kaki atau tumit.
f. Tendangan gajul
Perkenaan tendangan gajul yaitu pada tumit, sedangkan arah lintasannya yaitu dari arah atas ke bawah.
3. Tangkapan
Yang dimaksud tangkapan dalam pencak silat yaitu teknik dan taktik serangan pada jarak dekat dan sedang yang dilakuakn dengan cara menangkap salah satu komponen tubuh lawan dan selanjutnya dilakukan bantingan, jatuhan, dan kuncian. Dari sisi tekniknya, tangkapan bisa dilakukan dari luar dan dari dalam. Tangkapan dari dalam disebut tangkapan dalam dan tangkapan dari luar disebut tangkapan luar.4. Jatuhan
Pengertian jatuhan dalam pencak silat adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jauh dan sedang yang dilakukan dengan memakai tungkai atau kaki untuk dapat menjatuhkan lawan. Teknik jatuhan pada pencak silat biasanya disebut sebagai teknik sapuan. Teknik jatuhan bisa dibedakan menjadi lima macam, antara lain: a). Sapuan tegak, yaitu cara menjatuhkan lawan yang dlakukan dengan memakai tungkai yang disapukan dalam posisi tegak ke kaki lawan. b). Sapuan rebah, yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilakukan dengan memakai tungkai yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan. c). Besetan, yaitu cara menjatuhkan lawan yang dilakukan dengan memakai kaki atau tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan. d). Guntingan, yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilakukan dengan cara menjepitkan kedua tungkai pada bagian tubuh yang disahkan untuk diserang. e). Sabetan, adalah cara menjatuhkan lawan dengan perkenaan yaitu pada tulang kering ke sasaran betis dengan arah lintasan dari luar ke dalam.5. Bantingan
Pengertian bantingan pada pencak silat adalah teknik dan taktik serangan pada jarak dekat yang dilakukan dengan cara terlebih dahulu menangkap salah satu organ tubuh lawan yang kemudian dilakukan dorongan atau tarikan, kemudian dihempaskan. Jika dilihat dari sisi titik tumpu penyangganya, maka bantingan dapat dilakukan dengan memakai sekurang-kurangnya dengan menggunakan empat macam teknik, antara lain: a).bantingan tungkai, b).bantingan pinggul, c).bantingan punggung, dan d).bantingan kaki.Aturan pencak silat
Berikut ini aturan-aturan dalam pertandingan olahraga pencak silat.1. Ketentuan Bertanding Kategori Tanding
a. Perlengkapan bertanding pencak silatPerlengkapan yang dipakai pesilat pada saat bertanding, antara lain:
- Pakaian; pakaian yang digunakan seorang pesilat adalah memakai pakaian pencak silat model standar warna hitam sabuk putih. Pada saat bertanding sabuk putih dilepaskan. Badge badan induk di dada sebelah kiri dan nama negara di bagian punggung. Seorang pesilat tidak diperkanankan memakai aksesori apa pun selain pakaian silat.
- Perlindungan badan dengan ketentuan sebagai berikut: kualitasnya standar pesilat, warna hitam, terdapat empat macam ukuran (ekstra besar, besar, sedang, dan kecil), sabuk/bengkung merah dan biru untuk pesilat sebagai tanda pengenal sudut, satu gelanggang membutuhkan setidaknya 5 buah pelindung dari setiap ukuran, disediakan oleh komite pelaksana.
- Pesilat putra memakai pelindung kemaluan dari plastik yang telah dipersiapkan oleh komite pelaksana, sedangkan untuk pesilat putri memakai pembalut.
- Pelindung sendi atau pelapis ukuran tipis tanpa bagian yang tebal bertujuan yaitu untuk melindungi cedera sesuai dengan fungsinya (lutut, pergelangan tangan/ kaki, siku), kecuali atas arahan dokter. Disediakan oleh pesilat.
Pertandingan pada pencak silat menggunakan tahapan babak pertandingan, yaitu dengan diawali dari tahapan penyisihan, seperempat final, semifinal, dan final, tergantung dari jumlah peserta pertandingan yang mengikutinya, dan berlaku untuk semua kelas.
c. Babak pertandingan dan waktu
Babak dan waktu dalam pertandingan pencak silat yaitu: 1). pertandingan pencak silat berlangsung dalam tiga babak. 2). setiiap babak terdiri dari dua menit bersih. 3). di antara babak akan diberikan waktu untuk istirahat selama satu menit. 4). waktu pada saat wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk dalam waktu bertanding. 5). penghitungan terhadap pesilat yang jatuh oleh sebab serangan yang sah tidak termasuk dalam waktu bertanding.
d. Pendamping pesilat
Bagi pesilat yang akan melakukan pertandingan harus mempunyai pendamping-pendamping. Khusus untuk kategori tanding, didampingi oleh pendamping pesilat sebanyak-banyaknya adalah dua orang yang betul-betul memahami secara baik semua ketentuan dan peraturan pertandingan pencak silat. Pakaian pendamping pesilat adalah pakaian pencak silat model standar warna hitam dan juga mengenakan sabuk/bengkung warna oranye dengan lebar 10 cm dengan badge badan nasional di dada sebelah kiri dan nama daerah/negara pada bagian punggung. Pendamping pesilat mempunyai tugas yaitu memberikan nasihat serta membantu kebutuhan pesilat pada waktu sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat di antara babak. Pendamping pesilat tidak diperkenankan/diperbolehkan antara lain a).memberikan isyarat/ aba-aba dengan menggunakan suara kepada pesilatnya yang sedang menjalankan pertandingan di gelanggang, b).duduk atau berdiri dengan sikap yang tidak sopan, c).melakukan tindakan atau gerakan yang terlalu berlebihan dalam mengembalikan kesegaran pesilat pada saat istirahat.
2. Tata Cara dan Peraturan Pertandingan
a. Tata cara pertandinganTata cara pertandingan pencak silat meliputi.
- Pesilat boleh bertanding sesudah wasit telah memberi isyarat, kedua pesilat memberi hormat kepada wasit dan kepada ketua pertandingan, selanjutnya kedua pesilat kembali ke sudut.
- Wasit memanggil kedua pesilat, kemudaian kedua pesilat melakukan jabat tangan.
- Wasit memeriksa atas kesiapan semua petugas, kemudian akan memberi aba-aba tanda bahwa pertandingan dimulai.
- Pada saat istirahat antarbabak, pesilat harus kembali menuju ke sudut masing - masing.
Aturan bertanding dalam pertandingan pencak silat yaitu:
- Posisi pesilat saling berhadapan dengan unsur pembelaan dan serangan sesuai dengan teknik dasar dan mematuhi larangan serta menurut kaidah-kaidah, yaitu sikap pasang kuda-kuda, langkah mengukur jarak terhadap lawan, dan koordinasi serangan/ pembelaan serta kembali ke sikap pasang kuda-kuda.
- Pembelaan & sikap serangan yang dilakukan harus mempunyai pola dari sikap awal/pasang kuda-kuda, dan langkah.
- Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke arah sasaran sebanyak-banyaknya empat jurus serangan.
- Perlengkapan, memakai pakaian silat, pelindung badan (body protector).
- Gerakan berdoa : pesilat berdiri dengan posisi kedua tangan di samping, kemudian tundukkan kepala atau, berdiri dengan kedua tangan diangkat ke atas sambil menundukkan kepala.
- Sikap siap : badan tegap, kedua tangan dan kaki berdiri dengan posisi tegap, kepala ditegakkan pandangan ke depan.
- Salam hormat : sikap berdiri dengan posisi tegak, angkat kedua lengan, kemudian telapak tangan dipertemukan di depan dada, tundukkan kepala.
- Sikap jabat tangan : tangan kanan menjulurkan ke arah depan, tangan kiri dijulurkan ke depan dada, kaki kiri diserongkan ke kiri depan, kepala ditundukkan.
- Sikap duduk sila : sikap duduk, kedua kaki ditekuk dan silang, kedua tangan di atas lutut, andangan ke depan.
- Sikap duduk timpuh/ simpuh : kedua kaki ditekuk/punggung telapak kaki menempel pada lantai, duduk di atas kaki, kedua tangan di atas paha, pandangan ke depan.
Komentar
Posting Komentar